M0tivasi OLahraga (3)

M0tivasi Olahraga (2)

M0tivasi Olahraga (1)


PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku. Jadi, motivasi dapat diarikan sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan suatu hal atau menampilkan sesuatu perilaku tertentu. Perumusan singkat dalam kaitannyan dengan olahraga, diberikan oleh G. H. Sage (1977) sebagai berikut, “ Motivation can be defined simply as the direction and intensity of one’s effort”.

Secara umum, istilah motivasi mengacu pada faktor-faktor dan proses yang dimaksud untuk mendorong orang untuk bereaksi atau tidak bereaksi dalam berbagai situasi ( Cratty, 1983 ). Hurlock juga mengatakan bahwa, “ Motivation is the fundamental driving thrust that generated behavior”.

Sesuai dengan teori system kebutuhan, seseorang akan menampilkan sesuatu karena adanya kebutuhan akan suatu hal tertentu. Sehubungan dengan hal ini maka tebentuklah hubungan kebutuhan dengan terbentuknya motivasi yang tergambar dalam siklus atau lingkaran yang disebut Lingkaran Motivasi ( Motivation Cycle ).

Lingkaran Motivasi

Fisiologis

Kebutuhan Psikologi

Kepuasan Dorongan

Tujuan Penampilan tingkah Laku

Intrinsik Ekstrinsik

Menurut R. Martens (1987). Ada tiga kebutuhan penting yang dicari oleh atlet dalam mengikuti olahraga, yaitu :

  1. Berolahraga untuk kesenangan, memperoleh kesempatan untuk memenuhi kebutuhan akan suatu aktivitas, dan ketegangan.

  2. Bertemu dengan sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan berhubungan dengan orang lain dan menjadi bagian dari kelompok.

  3. Memperlihatkan kompetensinya untuk memenuhi kebutuhan akan merasa berharga.

Jadi, jelas bahwa motivasi untuk menampilkan suatu perilaku tertentu dilandasi oleh adanya keinginan untuk mencapai atau memuaskan suatu kebutuhan.

Motivasi intrinsik merupakandorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari diri seseorang. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan. Selain itu juga motivasi intrinsik dapat diperoleh melalui suatu proses belajar, seseorang meniru atau melakukan imitasi terhadap tingkah laku orang lain yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan, secara gradual.

Motivasi yang diperoleh dari luar juga (motivasi ekstrinsik), dapat berubah menjadi motivasi intrinsic. R. Meartens (1987) mengemukakan, “ Extrinsic reward, When used correctly, can help develop intrinsic motivation”.

Dikemukakan oleh Edward Deci (1975) sebagai berikut, “Intrinsically motivated behavior is behavior which is motivated by a person’s innate need to feel competent and self-determining in dealing with his or her environment”.

Motivasi Ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari orang lain. Factor eksternal dapat mempengaruhi penampilan atau tingkah laku seseorang yaitu menentukan seseorang akan menemilkan sikap gigih dan tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuannya.

kau…aku…

love

kau…

aku…

bagai nurani bisu dan tuli…

hingga…

aku…

aku…

takpernah sudi mengakui…

tapi…

kau…

aku…

hanya bertahan pada satu mimpi…

dan…

kau…

aku….

hanya akan berjalan beriringan…

meski…

kau…

aku…

hanya berdiri menunggu…

menanti waktu kan berlalu….

yang akan wujudkan mimpi terindah…

menulis takdir untuk hati kita…

usaikan penantian ini…

untuk…

kau…

aku… Baca entri selengkapnya »

Pe-Ka.eM…. Tuna Netra

Pembelajaran Tuna laras

Sarana dan Prasarana Bola Voli

hi…riser’s!!

welCome…

kamu…

aku…

akan jadi bagian tak terpisah…

dari sesuatu yang kamu impikan…

dan yang tak terbayang sekalipun…

Celamad bergabung di BLog aku!!!

. >_< .